Candi Pawon
Masih tetap misteri. Mungkin itulah yang kiranya tepat untuk menguak
Candi Pawon yang terletak sekitar 1,7 kilometer sebelah timur Candi
Agung Borobudur dan sekitara 1,1 kilometer sebelah barat Candi Mendut.
Saat ribuan umat Buddha melaksanakan prosesi agung Waisak dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur setiap tahun, mereka singgah sejenak di Candi Pawon.
Misteri atas candi peninggalan masa Kerajaan Mataram Kuno yang kini berada di tengah rumah-rumah penduduk Dusun Brojonalan, Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur itu setidaknya berangkat dari asal usul kata "pawon".
Pawon disebut berasal dari kata "awu" (Jawa) atau abu yang artinya tempat perabuan atau bahkan suatu pemakaman. Tetapi dalam masyarakat Jawa, "pawon" artinya dapur atau tempat memasak.
Masyarakat setempat juga menyebut candi itu dengan "brojonalan" yang asal usulnya berasal dari kata "vajra" (halilintar) dan "anala" (api). Besar kemungkinan kata "vajranala" (Sansekerta) itulah yang kemudian menjadi nama dusun setempat "Brojonalan".
Tetapi banyak juga orang memercayai bahwa candi itu sebagai tempat menyimpan senjata Dewa Indera yakni "vajranala".
Ahli lain menyebut Candi Pawon sebagai tempat istirahat peziarah pada masa lampau sebelum memasuki Candi Agung Borobudur. Umat Buddha dan biksu pada masa lampau mengawali ziarah mereka dari Candi Mendut lalu singgah sebentar untuk istirahat di Candi Pawon untuk kemudian melanjutkan ke Candi Borobudur.
Candi Pawon yang berhias sejumlah stupa ukuran relatif kecil dan menghadap ke barat itu dipugar pada Tahun 1903. Tidak ditemukan arca di bilik candi itu tetapi di bagian dinding luar terdapat relief antara lain tentang pohon kalpataru (pohon hayati), dengan pundi-pundi dan makhluk khayangan berkepala burung tetapi berbadan manusia yang disebut "kinara-kinari"
Dinding Candi Pawon di bagian utara, selatan, dan timur terdapat ventilasi ukuran kecil yang mungkin menjadi tanda bahwa tempat itu untuk ritual dengan menggunakan api sehingga asapnya bisa keluar melalui jendela itu.
Warga sekitar membuka kios cendera mata tak jauh dari candi itu sebagai kenangan kepada para wisatawan, sedangkan tiket masuk Candi Pawon untuk wisatawan nusantara Rp1.800 per orang, wisatawan mancanegara Rp3.000, dan pelajar Rp1.300.
Saat ribuan umat Buddha melaksanakan prosesi agung Waisak dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur setiap tahun, mereka singgah sejenak di Candi Pawon.
Misteri atas candi peninggalan masa Kerajaan Mataram Kuno yang kini berada di tengah rumah-rumah penduduk Dusun Brojonalan, Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur itu setidaknya berangkat dari asal usul kata "pawon".
Pawon disebut berasal dari kata "awu" (Jawa) atau abu yang artinya tempat perabuan atau bahkan suatu pemakaman. Tetapi dalam masyarakat Jawa, "pawon" artinya dapur atau tempat memasak.
Masyarakat setempat juga menyebut candi itu dengan "brojonalan" yang asal usulnya berasal dari kata "vajra" (halilintar) dan "anala" (api). Besar kemungkinan kata "vajranala" (Sansekerta) itulah yang kemudian menjadi nama dusun setempat "Brojonalan".
Tetapi banyak juga orang memercayai bahwa candi itu sebagai tempat menyimpan senjata Dewa Indera yakni "vajranala".
Ahli lain menyebut Candi Pawon sebagai tempat istirahat peziarah pada masa lampau sebelum memasuki Candi Agung Borobudur. Umat Buddha dan biksu pada masa lampau mengawali ziarah mereka dari Candi Mendut lalu singgah sebentar untuk istirahat di Candi Pawon untuk kemudian melanjutkan ke Candi Borobudur.
Candi Pawon yang berhias sejumlah stupa ukuran relatif kecil dan menghadap ke barat itu dipugar pada Tahun 1903. Tidak ditemukan arca di bilik candi itu tetapi di bagian dinding luar terdapat relief antara lain tentang pohon kalpataru (pohon hayati), dengan pundi-pundi dan makhluk khayangan berkepala burung tetapi berbadan manusia yang disebut "kinara-kinari"
Dinding Candi Pawon di bagian utara, selatan, dan timur terdapat ventilasi ukuran kecil yang mungkin menjadi tanda bahwa tempat itu untuk ritual dengan menggunakan api sehingga asapnya bisa keluar melalui jendela itu.
Warga sekitar membuka kios cendera mata tak jauh dari candi itu sebagai kenangan kepada para wisatawan, sedangkan tiket masuk Candi Pawon untuk wisatawan nusantara Rp1.800 per orang, wisatawan mancanegara Rp3.000, dan pelajar Rp1.300.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar